FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
Pembentukan
anak, dalam hal ini pendewasaannya itu tidak terjadi seketika, tetapi harus
melalui beberapa faktor yang bisa membentuk kedewasaan anak, hal ini berarti
manusia itu mudah dibentuk atau dapat dibentuk disebabkan oleh beberapa faktor.
Adapun
faktor-faktor yang terdapat pada anak dapat dibagi dua kelompok yaitu:
1. Faktor-faktor
yang terdapat pada anak, dapat dirinci sebagai berikut:
- Faktor-faktor yang berhubungan demgam konstitusi tubuh, seperti keadaan fisik anak, mental dan emosi. Misalnya anak yang struktur badannya lebih atau kurang dari temannya akan menjadi objek gangguan/ejekan teman-temannya. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan dan kepribadiannya.
- Kemampuan mental dan bakat khusus, misalnya anak yang terlalu tinggi kemampuan intelektualnya bisa mengalami kesulitan. Oleh karena ia menganggap kesanggupannya hebat, sehingga ia tidak disenangi oleh teman-temannya, hal ini mempengaruhi perkembangan anak. Demikian pula halnya faktor bakat. Selanjutnya faktor emosionalitas sangat berpengaruh pula sebab hubungan antar individu dengan lingkungannya dipengaruhi sifat emosionalnya.
2.
Pengaruh
dari lingkungan.
Kalau di atas penulis membahas mengenai faktor yang
mempengaruhi perkembangan kedewasaan yang berasal dari individu itu sendiri
atau dengan kata lain faktor dari dalam (intern), maka selanjutnya penulis akan
membicarakan faktor yang mempengaruhi perkembangan kedewasan yang berasal dari
luar (ekstern).
Yang dimaksud dengan faktor yang berasal dari luar
individu atau faktor lingkungan yang meliputi keadaan sekitar anak maupun orang
yang berada di lingkungan tersebut, misalnya keadaan rumah tangga, keadaan
pendidikan anak di sekolah, kebudayaan dan lain-lain. Faktor-faktor
tersebut mempunyai peranan yang sangat besar dalam mempengaruhi perkembangan
kedewasaan anak.[1]
Atas dasar kedua faktor tersebut di atas, melahirkan 3
macam paham/aliran dalam perkembangan, yaitu:
1.
Aliran
Nativisme.
Aliran
ini dipelopori oleh Schoppenhour. Ia berpendapat bahwa manusia lahir dengan
membawa bakat yang berkembang dengan sendirinya menurut pola yang telah
ditentukan lebih dahulu.[2]
2.
Aliran
Emperisme.
Aliran
ini dipelopori oleh John Lock. Ia berpendapat bahwa manusia itu lahir dengan
polos, tidak membawa apa-apa bagaikan kertas putih, dan corak manusia itu
ditentukan oleh lingkungannya dan pendidikan yang di perolehnya. Dengan
demikian aliran ini berpendapat bahwa manusia dapat dididik, atau dengan kata
lain bahwa pendidikan di sekolah sangat berpengaruh secara mutlak.
3.
Aliran
Konvergensi.
Aliran
ini dipelopori William Stern. Ia berpendapat antara ke 2 aliran yang bertentangan tadi.
Menurut aliran ini berpendapat bahwa manusia itu lahir dengan bakat yang
diwariskan kedua orang tuanya. Bakat warisan itu baru dapat berkembang kalau
situasi alam sekitarnya memungkinkan situasi pendidikan merangsang aktivitas di
bawah lahir.[3]
Dari pernyataan yang telah dikemukakan di atas, maka yang
menyangkut faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ke arah kedewasaan,
penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pembentukan ke arah kedewasan anak
akan berkembang dan terbentuk dengan baik apabila faktor-faktor yang terdapat
pada anak didukung oleh faktor lingkungan yang menguntungkan dengan pendidikan
yang baik.
0 komentar :
Post a Comment