FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN

Friday, 7 March 2014

FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN




Pembentukan anak, dalam hal ini pendewasaannya itu tidak terjadi seketika, tetapi harus melalui beberapa faktor yang bisa membentuk kedewasaan anak, hal ini berarti manusia itu mudah dibentuk atau dapat dibentuk disebabkan oleh beberapa faktor.
Adapun faktor-faktor yang terdapat pada anak dapat dibagi dua kelompok yaitu:
1.      Faktor-faktor yang terdapat pada anak, dapat dirinci sebagai berikut:
  1. Faktor-faktor yang berhubungan demgam konstitusi tubuh, seperti keadaan fisik anak, mental dan emosi. Misalnya anak yang struktur badannya lebih atau kurang dari temannya akan menjadi objek gangguan/ejekan teman-temannya. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan dan kepribadiannya.
  2. Kemampuan mental dan bakat khusus, misalnya anak yang terlalu tinggi kemampuan intelektualnya bisa mengalami kesulitan. Oleh karena ia menganggap kesanggupannya hebat, sehingga ia tidak disenangi oleh teman-temannya, hal ini mempengaruhi perkembangan anak. Demikian pula halnya faktor bakat. Selanjutnya faktor emosionalitas sangat berpengaruh pula sebab hubungan antar individu dengan lingkungannya dipengaruhi sifat emosionalnya.
2.      Pengaruh dari lingkungan.
Kalau di atas penulis membahas mengenai faktor yang mempengaruhi perkembangan kedewasaan yang berasal dari individu itu sendiri atau dengan kata lain faktor dari dalam (intern), maka selanjutnya penulis akan membicarakan faktor yang mempengaruhi perkembangan kedewasan yang berasal dari luar (ekstern).
Yang dimaksud dengan faktor yang berasal dari luar individu atau faktor lingkungan yang meliputi keadaan sekitar anak maupun orang yang berada di lingkungan tersebut, misalnya keadaan rumah tangga, keadaan pendidikan anak di sekolah, kebudayaan dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut mempunyai peranan yang sangat besar dalam mempengaruhi perkembangan kedewasaan anak.[1]
Atas dasar kedua faktor tersebut di atas, melahirkan 3 macam paham/aliran dalam perkembangan, yaitu:
1.      Aliran Nativisme.
Aliran ini dipelopori oleh Schoppenhour. Ia berpendapat bahwa manusia lahir dengan membawa bakat yang berkembang dengan sendirinya menurut pola yang telah ditentukan lebih dahulu.[2]
2.      Aliran Emperisme.
Aliran ini dipelopori oleh John Lock. Ia berpendapat bahwa manusia itu lahir dengan polos, tidak membawa apa-apa bagaikan kertas putih, dan corak manusia itu ditentukan oleh lingkungannya dan pendidikan yang di perolehnya. Dengan demikian aliran ini berpendapat bahwa manusia dapat dididik, atau dengan kata lain bahwa pendidikan di sekolah sangat berpengaruh secara mutlak.
3.      Aliran Konvergensi.
Aliran ini dipelopori William Stern. Ia berpendapat antara ke 2 aliran yang bertentangan tadi. Menurut aliran ini berpendapat bahwa manusia itu lahir dengan bakat yang diwariskan kedua orang tuanya. Bakat warisan itu baru dapat berkembang kalau situasi alam sekitarnya memungkinkan situasi pendidikan merangsang aktivitas di bawah lahir.[3]
Dari pernyataan yang telah dikemukakan di atas, maka yang menyangkut faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ke arah kedewasaan, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pembentukan ke arah kedewasan anak akan berkembang dan terbentuk dengan baik apabila faktor-faktor yang terdapat pada anak didukung oleh faktor lingkungan yang menguntungkan dengan pendidikan yang baik.


[1] Lihat, Athiyah al-Abrasyi, op. cit., h. 38.

[2] Sahabuddin, dkk., Dasar-dasar Kependidikan, (Ujung Pandang: FIP. IKIP Ujung Pandang, 1980), h. 5.
[3] Ibid., h. 6.

0 komentar :

Post a Comment