Pondasi kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mencerap emosi diri Anda sendiri dan emosi orang-orang lain. Tidak seperti orang-orang yang kehilangan kemampuan untuk membaca, orang-orang yang cerdas secara emosional itu menyimak perasaan mereka sendiri. Mereka mampu mengenali dengan cepat kalau-kalau mereka marah, dengki, merasa bersalah, atau pun merasa depresi. Ini berharga karena banyak orang memiliki emosi yang terpecah-belah tanpa mampu menunjukkan mengapa mereka merasa tidak nyaman. Pada saat yang sama, orang-orang yang cerdas secara emosional itu memiliki empati. Mereka secara akurat mencerap emosi orang-orang lain dan mengerti apa yang mereka rasakan. Mereka lihati "membaca" ekspresi wajah, nada suara, dan tanda-tanda emosi lainnya.
Orang-orang yang cerdas secara emosional itu memakai perasaan mereka untuk meningkatkan pemikiran dan pengambilan keputusan. Contohnya, kalau Anda dapat mengingat bagaimana Anda bereaksi secara emosional pada masa lalu, ini dapat membantu Anda bereaksi dengan lebih baik terhadap situasi-situasi baru. Anda dapat pula memakai emosi untuk mendorong pengembangan pribadi dan mengembangkan hubungan dengan orang-orang lain. Sebagai misal, bisa Anda perhatikan bahwa menolong orang lain menjadikan Anda merasa lebih baik juga. Secara demikian, bila keberuntungan menghampiri mereka, orang-orang yang cerdas secara emosional itu berbagi kabar dengan orang-orang lain. Melakukan itu hampir selalu memperkuat hubungan dan meningkatkan kebugaran emosional.
Emosi mengandung informasi yang berfaedah. Misalnya, kemarahan merupakan isyarat bahwa sesuatu keliru; kecemasan menunjukkan ketidakpastian; depresi berarti kita merasa tak berdaya; antusiasme kita memberitahu bahwa kita bergairah. Orang-orang yang cerdas secara emosional itu tahu apa yang menyebabkan berbagai emosi, apa maknanya, dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku.
Kecerdasan emosional meliputi suatu kemampuan untuk mengelola emosi Anda sendiri dan emosi orang-orang lain. Contohnya, Anda tahu bagaimana menenangkan diri ketika Anda marah dan Anda juga tahu bagaimana menenangkan orang lain. Sebagaimana telah diperhatikan oleh Aristoteles sejak dahulu kala, orang-orang yang cerdas secara emosional itu memiliki kemampuan untuk menguatkan atau pun melemahkan emosi-emosi, tergantung pada situasinya.