FAKTA / KENYATAAN
Fakta atau kenyataan memiliki pengertian yang beragam,
bergantung dari sudut pandang filosofis yang melandasinya.
- Positivistik
berpandangan bahwa sesuatu yang nyata bila ada korespondensi antara yang
sensual satu dengan sensual lainnya.
- Fenomenologik
memiliki dua arah perkembangan mengenai pengertian kenyataan ini. Pertama,
menjurus ke arah teori korespondensi yaitu adanya korespondensi antara ide
dengan fenomena. Kedua, menjurus ke arah koherensi moralitas, kesesuaian
antara fenomena dengan sistem nilai.
- Rasionalistik
menganggap suatu sebagai nyata, bila ada koherensi antara empirik dengan
skema rasional, dan
- Realisme-metafisik
berpendapat bahwa sesuatu yang nyata bila ada koherensi antara empiri
dengan obyektif.
- Pragmatisme
memiliki pandangan bahwa yang ada itu yang berfungsi.
Di sisi lain, Lorens Bagus (1996) memberikan
penjelasan tentang fakta obyektif dan fakta ilmiah. Fakta obyektif yaitu
peristiwa, fenomen atau bagian realitas yang merupakan obyek kegiatan atau
pengetahuan praktis manusia. Sedangkan fakta ilmiah merupakan refleksi terhadap
fakta obyektif dalam kesadaran manusia. Yang dimaksud refleksi adalah deskripsi
fakta obyektif dalam bahasa tertentu. Fakta ilmiah merupakan dasar bagi
bangunan teoritis. Tanpa fakta-fakta ini bangunan teoritis itu mustahil. Fakta
ilmiah tidak terpisahkan dari bahasa yang diungkapkan dalam istilah-istilah dan
kumpulan fakta ilmiah membentuk suatu deskripsi ilmiah.
0 komentar :
Post a Comment