TAHAPAN PERKEMBANGAN BERMAIN
PIAUD STAI AL-GAZALI BONE. Pada umumnya para ahli hanya membedakan atau mengkatergorikan kegiatan
bermain tanpa secara jelas mengemukakan bahwa suatu jenis kegiatan bermain
lebih tinggi tingkatan perkembangannya dibandingkan dengan jenis kegiatan
lainnya.
a. Jean Piaget
Adapun tahapan kegiatan bermain menurut Piaget adalah sebagai berikut:
1) Permainan Sensori Motorik (± 3/4 bulan – ½ tahun)
Bermain diambil pada periode perkembangan kognitif sensori motor, sebelum
3-4 bulan yang belum dapat dikategorikan sebagai kegiatan bermain. Kegiatan ini
hanya merupakan kelanjutankenikmatan yang diperoleh seperti kegiatan makan atau
mengganti sesuatu. Jadi merupakan pengulangan dari hal-hal sebelumnya dan
disebut reproductive assimilation.
2) Permainan Simbolik (± 2-7 tahun)
Merupakan ciri periode pra operasional yang ditemukan pada usia 2-7 tahun
ditandai dengan bermain khayal dan bermain pura-pura. Pada masa ini anak lebih
banyak bertanya dan menjawab pertanyaan, mencoba berbagai hal berkaitan dengan
konsep angka, ruang, kuantitas dan sebagainya . Seringkali anak hanya sekedar
bertanya, tidak terlalu memperdulikan jawaban yang diberikan dan walaupun sudah
dijawab anak akan bertanya terus. Anak sudah menggunakan berbagai simbol atau
representasi benda lain. Misalnya
sapu sebagai kuda-kudaan, sobekan kertas sebagai uang dan lain-lain. Bermain
simbolik juga berfungsi untuk mengasimilasikan dan mengkonsolidasikan
pengalaman emosional anak. Setiap hal yang berkesan bagi anak akan dilakukan
kembali dalam kegiatan bermainnya.
3) Permainan Sosial yang Memiliki Aturan (± 8-11 tahun)
Pada usia 8-11 tahun anak lebih banyak terlibat dalam kegiatan games
with rules dimana kegiatan anak lebih banyak dikendalikan oleh peraturan
permainan.
4) Permainan yang Memiliki Aturan dan Olahraga (11 tahun keatas)
Kegiatan bermain lain yang memiliki aturan adalah olahraga. Kegiatan
bermain ini menyenangkan dan dinikmati anak-anak meskipun aturannya jauh lebih
ketat dan diberlakukan secara kaku dibandingkan dengan permainan yang tergolong
games seperti kartu atau kasti. Anak senang melakukan berulang-ulang dan
terpacu mencapai prestasi yang sebaik-baiknya.
Jika dilihat tahapan perkembangan bermain Piaget maka dapat disimpulkan
bahwa bermain yang tadinya dilakukan untuk keenangan lambat laun mempunyai
tujuan untuk hasil tertantu seperti ingin menang, memperoleh hasil kerja yang
baik.
b. Hurlock
Adapun tahapan perkembangan bermain mrnurut Hurlock adalah sebagai berikut:
1) Tahapan Penjelajahan (Exploratory stage)
Berupa kegiatan mengenai objek atau orang lain, mencoba menjangkau atau
meraih benda disekelilingnya lalu mengamatinya. Penjelajahan semakin luas saat
anak sudah dapat merangkak dan berjalan sehingga anak akan mengamati setiap
benda yang diraihnya.
2) Tahapan Mainan (Toy stage)
Tahap ini mencapai puncknya pada usia 5-6 tahun. Antara 2-3 tahun anak
biasanya hanya mengamati alat permainannya. Biasanya terjadi pada usia pra
sekolah, anak-anak di Taman Kanak-Kanak biasanya bermain dengan boneka dan
mengajaknya bercakap atau bermain seperti layaknya teman bermainnya.
3) Tahap Bermain (Play stage)
Biasanya terjadi bersamaan dengan mulai masuk ke sekolah dasar. Pada masa
ini jenis permainan anak semakin bertambah banyak dan bermain dengan alat
permainan yang lama kelamaan berkembang menjadi games, olahraga dan bentuk
permainan lain yang dilakukan oleh orang dewasa.
4) Tahap Melamun (Daydream stage)
Tahap ini diawali ketika anak mendekati masa pubertas, dimana anak mulai
kurang berminat terhadap kegiatan bermain yang tadinya mereka sukai dan mulai
menghabiskan waktu untuk melamun dan berkhayal. Biasanya khayalannya mengenai
perlakuan kurang adil dari orang lain atau merasa kurang dipahami oleh orang
lain.
Dari penjelasan di atas maka dapat dipahami, bermain merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan oleh anak dengan spontan, dan perasaan gembira, tidak
memiliki tujuan ekstrinsik, melibatkan peran aktif anak, memiliki hubungan
sistematik dengan hal-hal diluar bermain(seperti perkembangan kreativitas), dan
merupakan interaksi antara anak dengan lingkungannya, serta memungkinkan anak
untuk beradaptasi dengan lingkungannya tersebut. Masa bermain pada anak
memiliki tahap-tahap yang sesuia dengan perkembangan anak, baik kognitif,
afektif, maupun psikomotor dan sejalan juga dengan usia anak.
0 komentar :
Post a Comment