Saturday 8 March 2014

MENYULAP INGATAN


Para psikolog telah berkutat pada strategi-strategi mental yang dapat meningkatkan kemampuan kita untuk memperoleh informasi, menyimpannya dalam memori selama mungkin, danmengingatnya kembali. Mari kita mulai dengan proses pemerolehan informasi, yakni pengubahan dari sesuatu yang kita lihat dan dengar menjadi sesuatu yang masuk ke ingatan kita.
Pikiran kita berjalan tidak seperti kamera video yang secara pasif merekam segala yang terjadi di sekitar kita. Untuk mendapatkan informasi secara efektif, kita perlu secara aktif menyulapnya.
Salah satu cara menyulap ingatan adalah pelatihan pengulangan (rehearsal). Caranya: mengulang-ulang informasi yang perlu kita pelajari kepada kita sendiri. Selama ini, kita mungkin telah menggunakan strategi ini. Namun, para psikolog menemukan bahwa sebagian jenis pelatihan pengulangan itu lebih baik daripada jenis lainnya.
Salah satu strategi yang lebih baik itu adalah pelatihan pengulangan berrentang-waktu(spaced rehearsal). Dengan strategi ini, kita mengulang penyebutan suatu informasi kepada kita sendiri dalam rentang-waktu yang semakin meningkat. Misalnya, kita ingin mengingat alamat blog ini. Kita berkata kepada diri sendiri: "STAI AL GAZALI BONE". Sekitar 15 detik kemudian, kita menyebutkannya lagi: "STAI AL GAZALI BONE". Kira-kira 30 detik setelah penyebutan yang kedua ini, kita menyebutkannya lagi kepada diri sendiri: "STAI AL GAZALI BONE". Lalu sekitar 60 detik seusai penyebutan yang ketiga ini, masih kepada diri sendiri kita ulangi penyebutan alamat blog kita ini: "STAI AL GAZALI BONE". Akhirnya, kira-kira dua atau tiga menit selepas penyebutan yang keempat ini, sekali lagi kita ucapkan kepada diri sendiri alamat blog kita, : "STAI AL GAZALI BONE".
Sejumlah penelitian menunjukkan, jenis pelatihan pengulangan dengan rentang-waktu itu meningkatkan hasil pembelajaran lebih banyak daripada pelatihan pengulangan penyebutan nama tanpa rentang-waktu pengulangan. Kita bisa menerapkan teknik ini untuk nama, tanggal, definisi, dan materi kuliah terbuka lainnya dari berbagai universitas internasional.

Disadur dari : http://kuliah3.blogspot.com

KETERAMPILAN DALAM KECERDASAN EMOSIONAL


Mencerap Emosi

Pondasi kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mencerap emosi diri Anda sendiri dan emosi orang-orang lain. Tidak seperti orang-orang yang kehilangan kemampuan untuk membaca, orang-orang yang cerdas secara emosional itu menyimak perasaan mereka sendiri. Mereka mampu mengenali dengan cepat kalau-kalau mereka marah, dengki, merasa bersalah, atau pun merasa depresi. Ini berharga karena banyak orang memiliki emosi yang terpecah-belah tanpa mampu menunjukkan mengapa mereka merasa tidak nyaman. Pada saat yang sama, orang-orang yang cerdas secara emosional itu memiliki empati. Mereka secara akurat mencerap emosi orang-orang lain dan mengerti apa yang mereka rasakan. Mereka lihati "membaca" ekspresi wajah, nada suara, dan tanda-tanda emosi lainnya.

Memakai Emosi

Orang-orang yang cerdas secara emosional itu memakai perasaan mereka untuk meningkatkan pemikiran dan pengambilan keputusan. Contohnya, kalau Anda dapat mengingat bagaimana Anda bereaksi secara emosional pada masa lalu, ini dapat membantu Anda bereaksi dengan lebih baik terhadap situasi-situasi baru. Anda dapat pula memakai emosi untuk mendorong pengembangan pribadi dan mengembangkan hubungan dengan orang-orang lain. Sebagai misal, bisa Anda perhatikan bahwa menolong orang lain menjadikan Anda merasa lebih baik juga. Secara demikian, bila keberuntungan menghampiri mereka, orang-orang yang cerdas secara emosional itu berbagi kabar dengan orang-orang lain. Melakukan itu hampir selalu memperkuat hubungan dan meningkatkan kebugaran emosional.

Memahami Emosi

Emosi mengandung informasi yang berfaedah. Misalnya, kemarahan merupakan isyarat bahwa sesuatu keliru; kecemasan menunjukkan ketidakpastian; depresi berarti kita merasa tak berdaya; antusiasme kita memberitahu bahwa kita bergairah. Orang-orang yang cerdas secara emosional itu tahu apa yang menyebabkan berbagai emosi, apa maknanya, dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku.

Mengelola Emosi

Kecerdasan emosional meliputi suatu kemampuan untuk mengelola emosi Anda sendiri dan emosi orang-orang lain. Contohnya, Anda tahu bagaimana menenangkan diri ketika Anda marah dan Anda juga tahu bagaimana menenangkan orang lain. Sebagaimana telah diperhatikan oleh Aristoteles sejak dahulu kala, orang-orang yang cerdas secara emosional itu memiliki kemampuan untuk menguatkan atau pun melemahkan emosi-emosi, tergantung pada situasinya.

PENGERTIAN KECERDASAN EMOSIONAL


Aristoteles sang filsuf Yunani punya resep untuk menangani hubungan-hubungan [antarmanusia] dengan lancar: "Marahlah dengan orang yang tepat, dengan kadar yang tepat, pada saat yang tepat, untuk maksud yang tepat, dan dengan cara yang tepat." Psikolog Peter Salovey dan John Mayer menyebut pengendalian diri semacam itu kecerdasan emosional, suatu kemampuan untuk mencerap, memakai, memahami, dan mengelola emosi. Pada umumnya, menjadi cerdas secara emosional itu berarti menerima bahwa emosi merupakan bagian mendasar dari siapa kita dan bagaimana kita bertahan hidup. Menjadi terampil secara emosional itu dapat menjadikan kita lebih lentur, mudah menyesuaikan diri, dan dewasa secara emosional.
Orang-orang yang unggul dalam kehidupan cenderung cerdas secara emosional. Jika emosi kita merupakan musik kehidupan, maka orang-orang yang cerdas secara emosional itu merupakan musisi yang hebat. Mereka tidak melumpuhkan emosi mereka. Alih-alih, mereka menggubahnya menjadi irama-irama kehidupan berkelanjutan yang saling bertautan dengan baik dengan orang-orang lain. Mereka lebih mudah sepakat daripada orang-orang dengan keterampilan emosional yang rendah.
Bahkan, ongkos keterampilan emosional yang payah itu bisa tinggi. Ongkosnya berkisar dari masalah perkawinan dan pengasuhan anak sampai kesehatan fisik yang payah. Kurangnya kecerdasan emosional dapat meruntuhkan karir dan menyabotase prestasi. Barangkali yang paling terpengaruh ialah anak-anak dan remaja. Bagi mereka, memiliki keterampilan emosional yang payah itu dapat turut menyebabkan depresi, kelainan makan, kehamilan yang tak diinginkan, agresi, kejahatan dengan kekerasan, dan prestasi akademik yang jelek. Jadi, di banyak situasi kehidupan, kecerdasan emosional itu sepenting IQ.

Disadur dari :http://kuliah3.blogspot.com/2013/09/pengertian-kecerdasan-emosional-itu-apa.html

PENGERTIAN RKH


 RKH merupakan penjabaran dari rencana kegiatan mingguan  (RKM).RKH memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan secara individual, kelompok, maupun kalsikal dalam satu hari.RKH terdiri atas :
1.       Kegiatan pembukaan (awal)
Merupakan kegiatan untuk pemanasan dan dilaksanakan secara klsikal.Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain, berdoa/mengucap salam, membicarakan tema atau sub tema dan sebagainya.
2.       Kegiatan inti
Merupakan kegiatan yang dapat mengaktifkan perhatian anak, kemampuan, sosial dan emosional anak.Kegiatan ini dapat dicapai melalui kegiatan yang memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen sehingga dapat memunculkan inisiatif , kemandirian dan kreativitas anak, serta kegiatan yang dapat meningkatkan pengertian-pengertian, konsentrasi dan mengembangkan kebiasaan bekerja dengan baik.Kegiatan inti merupakan kegiatan yang dapat dilaksanakan secara individual atau kelompok.

3.       Istirahat/makan
Merupakan kegiatan yang digunakan  untuk mengisi kemampuan anak yang berkaitan dengan makan, misal mengenal kesehatan, makanan yang begizi,tata tertib makan yang diawali dengan cuci tangan kemudian makan dan berdoa sebelum dan sesudah makan.Setelah makan, anak melakukan kegiatan bermain dengan alat permainan diluar kelas dengan maksud untuk mengembangkan motorik kasar anak dan bersosialisasi. Kegiatan ini disesuaikan dengan kemauan anak, anak makan kemudian bermain atau sebaliknya anak bermain dahulu kemudian bermain.
4.       Kegiatan penutup
Merupakan kegiatan penenangan yang dilaksanakan secara klasikal.Kegiatan yang dapat diberikan pada kegiatan akhir,misalnya membaca cerita dari buku,mendramatisasikan suatu cerita,mendiskusikan kegiatan satu hari atau menginformasikan kegiatan esok hari, bernyanyi, berdoa dan sebagainya. 

                RKH terbagi menjadi 2 bentuk yaitu:
·         RKH model pembelajaran kelompok
·         RKH model pembelajaran berdasarkan minat

§                                      Komponen RKH
1)      Hari, Tanggal dan waktu
2)      Indikator
3)      Kegiatan pembelajaran
4)      Alat/sumber belajar
5)      Penilaian perkembangan peserta didik
§      Langkah menyusun RKH model pembelajaran kelompok
1)      Memilih indikator sesuai dengan RKM untuk dimasukan kedalam RKH.Penulisan indikator dalam RKH dilengkapi diberi keterangan “bidang pengembangan”
2)      Memilih kegiatan yang sesuai dalam RKM untuk mencapai indikator yang dipilih dalam RKH
3)      Memilih kegiatan kedalam kegiatan awal,kegiatan inti dan kegiatan akhir.Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajaran dibagi ke dalam kelompok sesuai dengan program yang direncanakan
4)      Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih
5)      Memilih alat/sumber yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
6)      Memilih dan manyusun alat penilaian yang dapat mangukur ketercapaian indikator
7)      Merencanakan penataan lingkungan belajar dan bermain
§                              Langkah menyusun RKH model pembelajaran berdasarkan minat
1)      Memilih dan menata kegiatan ke dalam RKH
2)      Memilah kegiatan yang dipilih ke dalam kegiatan awal,kegiatan inti dan kegiatan akhir
3)      Pada kegiatan inti,kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan minat (area) yang akan dilaksanakan
4)      Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih
5)      Memilih alat/sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
6)      Memilih dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian hasil belajar atau indikator