PENGERTIAN KECERDASAN EMOSIONAL

Saturday, 8 March 2014

PENGERTIAN KECERDASAN EMOSIONAL


Aristoteles sang filsuf Yunani punya resep untuk menangani hubungan-hubungan [antarmanusia] dengan lancar: "Marahlah dengan orang yang tepat, dengan kadar yang tepat, pada saat yang tepat, untuk maksud yang tepat, dan dengan cara yang tepat." Psikolog Peter Salovey dan John Mayer menyebut pengendalian diri semacam itu kecerdasan emosional, suatu kemampuan untuk mencerap, memakai, memahami, dan mengelola emosi. Pada umumnya, menjadi cerdas secara emosional itu berarti menerima bahwa emosi merupakan bagian mendasar dari siapa kita dan bagaimana kita bertahan hidup. Menjadi terampil secara emosional itu dapat menjadikan kita lebih lentur, mudah menyesuaikan diri, dan dewasa secara emosional.
Orang-orang yang unggul dalam kehidupan cenderung cerdas secara emosional. Jika emosi kita merupakan musik kehidupan, maka orang-orang yang cerdas secara emosional itu merupakan musisi yang hebat. Mereka tidak melumpuhkan emosi mereka. Alih-alih, mereka menggubahnya menjadi irama-irama kehidupan berkelanjutan yang saling bertautan dengan baik dengan orang-orang lain. Mereka lebih mudah sepakat daripada orang-orang dengan keterampilan emosional yang rendah.
Bahkan, ongkos keterampilan emosional yang payah itu bisa tinggi. Ongkosnya berkisar dari masalah perkawinan dan pengasuhan anak sampai kesehatan fisik yang payah. Kurangnya kecerdasan emosional dapat meruntuhkan karir dan menyabotase prestasi. Barangkali yang paling terpengaruh ialah anak-anak dan remaja. Bagi mereka, memiliki keterampilan emosional yang payah itu dapat turut menyebabkan depresi, kelainan makan, kehamilan yang tak diinginkan, agresi, kejahatan dengan kekerasan, dan prestasi akademik yang jelek. Jadi, di banyak situasi kehidupan, kecerdasan emosional itu sepenting IQ.

Disadur dari :http://kuliah3.blogspot.com/2013/09/pengertian-kecerdasan-emosional-itu-apa.html

0 komentar :

Post a Comment